Pengembangan Isi Paragraf
Paragraf dengan bangun ide terfokus adalah paragraf yang paling banyak dipakai dalam sebagian besar tulisan non fiksi. Bangun paragraf seperti ini, disamping mudah penulisannya, juga digemari oleh orang-orang yang gemar membaca cepat dengan sisstem pemindaian. Dengan memindai kalimat topiknya, pembaca sudah dapat menangkap ide paragraf secara keseluruhan.
Paragraf dengan bangun ini selalu mengandung satu kalimat topik yang akan mewakili ide keseluruhan paragraf itu. Kalimat-kalimat lain, walaupun terdiri dari beberapa, dalam paragraf itu berfungsi mengembangkan ide kalimat topik sehingga lebih jelas dan tuntas maksudnya. Penulisan paragraf itu biasanya dimulai dengan menuliskan kalimat topik tersebut lebih dulu, baru kemudian disusul dengan penulisan kalimat-kalimat pengembang. Bahkan, sebagian orang telah menulis kalimat topik di saat pembuatan rangka karangan (outline). Dari kalimat topik inilah akan dimulai penjelajahan pikiran untuk menemukan ide-ide pengembang pada kalimat pengembang.
Berdasarkan penempatan kalimat pengembang terhadap kalimat topik, ada tiga bentuk paragraf. Yang pertama adalah paragraf yang semua kalimat pengembang ditulis sebelum kalimat topik sehingga kalimat topik berfungsi sebagai kesimpulan. Paragraf ini disebut paragraf induktif. Yang kedua adalah paragraf yang semua kalimat pengembangnya ditulis setelah kalimat topik, sehingga kalimat topik berfungsi sebagai pembuka paragraf. Paragraf ini disebut paragraf deduktif. Yang ketiga adalah paragraf yang sebagian kalimat pengembang ditulis sebelum kalimat topik dan sebagian lagi setelahnya. Paragraf ini disebut paragraf abduktif.
Agar tidak menjemukan, seorang penulis yang baik akan mencampur ketiga bentuk paragraf itu dalam wacananya. Pemakaian satu bentuk saja membuat wacana menjadi monoton, tidak dinamis.
Berdasarkan kandungan kalimat-kalimat pengembang relatif terhadap kandungan kalimat topik, paragraf dapat dibedakan dalam tujuhjenis yaitu:
- Kausalitas
- Argumentasi
- Definisi
- Sekuensi
- Perbamdingan
- Percontohan
- Klasifikasi
- Persuasi
Jika kalimat pengembang memberikan informasi berupa sebab terjadinya pemborosan, maka paragraf itu disebut paragraf kausalitas. Demikian pula bila ia memerincikan akibat yang akan terjadi yang disebabkan pemborosan, maka paragraf itu juga disebut paragraf kausalitas. Contoh paragrafnya adalah:
Pemborosan itu disebabkan oleh semakin lemahnya kontrol birokrasi sebagai cerminan kepentingan politik yang makin banyak dalam sisitem multi partai. Pemborosan uang negara itu menyebabkanpengurangan anggaran belanja untuk proyek-proyek yang menjadi kepentingan orang banyak seperti kesehatan dan pendidikan.
Untuk pelaksanaan pemilu si satu kabupaten saja, diperlukan dana lebih dari 30 milyar Pemilu di tingkat propinsi menelan biaya sepuluh kali lipatnya. Pemilu di tingkat pusat menelan biaya lebih dari 100 kali lipat. Coba bayangkan jika jumlah kabupaten dan kota di Indonesia mencapai lebih dari seratus, dan jumlah propinsi mencapai 40. Apalagi di tingkat pusat, selalu ada dua kali pemilu, eksekutif dan legislatif.
Yang dimaksudkan dengan sistem pemerintahan desentralisasi adalah sistem pemerintahan daerah yang langsung dipilih oleh rakyat. Sedangkan yang dimaksud dengan pemborosan adalah pengeluaran uang melebihi kadar yang wajar dibandingkan dengan kepentingan negara lainnya selain kepentingan politik.
- Model kalimat
- Model daftar
- Model bergambar
Jika paragraf itu berisi beberapa informasi yang bisa diungkapkan dalam bentuk kata atau frasa, format model daftar dapat diterapkan. Format ini mencantumkan informasi-informasi dalam sususunan daftar. Contohnya:
- pengembangan pribadi
- investasi, manajemen dan teknologi
- kesastraan