Breaking

Monday, November 30, 2009

Ternyata, tidak ada yang sulit


Siang tadi ketika saya sedang minum air jeruk peras hangat kesukaan saya setelah makan siang, saya membaca email kawan yang masuk tiba-tiba. Saya sampai tersedak karena minuman itu terhirup ke hidung. Ceritanya begini.

 Pagi tadi kawan saya itu menumpang mobil bossnya, bule Amerika, menuju satu tempat. Tiba-tiba mobil itu menabrak mobil yang di depan yang berhenti mendadak. Karena si boss terlihat merengut, dengan terbata-bata si supir minta maaf kepada boss bulenya itu.

 "Sorry Sir, I already brake-brake, but brake not eat. The wheel no his flower again," katanya lugas.

 Anda yang sudah puluhan tahun belajar tata bahasa Inggris pasti bingung menterjemahkannya, bukan? Tapi ajaib, si Bule itu justru mengangguk-angguk tanda mengerti. Yang dimaksudkan si supir tadi kalau kita terjemahkan kata perkata adalah begini:

" Maaf Pak, saya sudah rem-rem, tapi remnya tidak makan. Bannya tidak ada kembangnya lagi."

 Karena ia melihat si boss itu bersiap mau turun, mau marah kepada pengemudi yang mobil yang ditabrak, si supir menegah,"Sir, don't follow mix, let me only. If not wrong, the driver children fruit manager money. He stupid don't play. Let know taste." 

Maksud si Supir, "Pak, jangan ikut campur, biar saya saja. Kalau tidak salah, sopir itu anak buah manajer keuangan. Dia memang goblok bukan main. Biar tahu rasa."

Cerita kawan saya itu menunjukkan memang ada dua macam bahasa: bahasa gramatika dan bahasa kosa kata. Bahasa gramatika tersusun rapi sesuai dengan tatabahasa yang baku sedangkan bahasa kosa kata hanya mengadalkan kata. Susunannya terserah-terserah saja. Selama ini saya mengira untuk berkomunikasi hanya bisa pakai bahsa jenis pertama. Ternyata, terbukti bahasa jenis kedua, bahasa kosakata, juga ampuh. Cerita kawan saya tentang supirnya tadi sebagai bukti.

 Cerita ini mengingatkan saya dengan seorang kawan lama -- tak perlu saya sebutkan namanya-- yang mengeluh kepada boss bulenya yang selalu memberinya tugas tidak henti-henti, 

Dia bilang," Boss, little litle to me, litle litel to me, salary not up up."

Boss itu ternyata juga paham. 

 "Mengapa kemarin tidak masuk kerja?" tanya bossnya.

 "I am not delicious body, like enter the wind.".

 Semudah itukah berbicara dengan orang asing? Ya. Bagi orang seperti saya yang sudah hampir putus asa tidak bisa berbahasa Inggis, mari kita pindah dari berbahasa tatabahasa ke bahasa kosakata. Seperti yang di lakukan orang-orang itu.

Orang-orang itu tidak pernah membebani dirinya dengan aturan tatabahasa yang tidak manusiawi. Mereka bebaskan dirinya. Terbukti. Mereka tidak kurang kesempatan kerja, bahkan bekerja dengan orang asing dengan upah yang tinggi.

 Bagaimana menurut Anda?

Wallahu a'lam

No comments:

Post a Comment