Breaking

Friday, January 8, 2010

Definisi entrepreneur dan entrepreneurship

Jangan salah kaprah dengan sebutan entrepreneur dan entrepreneurship. Dalam Bahasa Indonesia belum ada kosa kata yang benar-benar sepadan. Dulu ada yang mencoba memadankannya dengan istilah wiraswasta sehingga muncul istilah kewiraswastaan. Tiba-tiba orang mulai ragu, jangan-jangan salah. Terakhir ada yang menerjemahkannya dengan istilah wirausaha sehingga dimunculkan istilah kewirausahaan. Kelihatannya istilah ini mulai populer. Namun, belum tahu lagi kalau nanti ada istilah yang jauh lebih tepat. Kita tunggu saja.

Sulit memang mencari padanan yang benar-benar tepat. Tapi, kita tidak usah sibuk dengan padanan-padanan istilah itu. Kita serahklan kepada ahli bahasa saja. Saya di sini akan mencoba menjelaskan esensi dari istilah entreprenuer dan entreprenership. "Apalah artinya sebuah nama?" kata Romeo kepada Juliet.

Entrepreneur menurut Kamus Meriam Webster berasal dari bahasa Perancis. Kata itu muncul sebagai salah satu kosa kata yang mulai populer di dalam Bahasa Inggris di sekitar tahun 1852. Kata itu muncul di saat para pemilik modal dan para pelaku ekonomi di Eropa sedang berjuang keras menemukan berbagai usaha baru, baik sistem produksi baru, pasar baru, maupun sumber daya baru untuk mengatasi kejenuhan berbagai usaha yang telah ada. Sebenarnya, penemuan-penemuan usaha baru sudah berlangsung sepanjang zaman, namun belum diistilahkan. Karena tidak semua orang mahir dalam hal itu, diam-diam mulailah dikenal beberapa gelintir orang yang menspesialisasikan diri di bidang penemuan usaha baru, sehingga tercipta istilah baru.

Penemuan usaha baru memerlukan daya kreatif yang tinggi untuk meracik semua unsur yang diperlukan, baik sumber daya manusia, modal, maupun bahan-bahan. Penemuan usaha baru memerlukan kecermatan yang memadai untuk mengendus target pasar dan menakar ancaman para pesaing. Penemuan usaha baru memerlukan keterampilan berkomunikasi untuk membujuk para pemilik modal, penguasa, pekerja, dan semua pihak yang akan terlibat. Entrepreneur adalah sebutan bagi seseorang yang mahir melahirkan satu usaha baru itu. Seorang entrepreneur mahir menggabungkan dan mengupayakan berbagai elemen terkait.

Kemahiran yang dimiliki seorang entreprenuer disebut entreprenuership. Sejak ditemukannya istilah entreprenuer itu, ramailah orang yang ingin tahu apa dan bagaimana tentang entrepreneurship. Berbagai kajian psikologis dan sosiologispun dibentangkan. Berbagai penelitian mulai diarahkan untuk menemukan rahasia entreprenuership yang ada di dalam diri seorang entrepreneur. Mengapa seseorang dengan mudah menemukan usaha baru sementara yang lain hanya puas dengan usaha warisan nenek moyangnya walaupun sudah hampir bangkrut? Mengapa seseorang tidak tahan lama bekerja untuk orang, sementara yang lain tahan bertahun-tahun sampai ubanan menjadi buruh? Diam-diam, sebutan entrepreneur itu mulai bergengsi, dan bahkan lebih bergengsi dibanding sebutan manager, investor, lebih-lebih karyawan. Ini bukan berarti sebutan manager, investor, dan karyawan menjadi hilang. Semua istilah itu memang berbeda zonanya.

Jangan kacaukan tiga istilah yang banyak kaitannya dengan satu usaha: owner, manager dan entrepreneur. Ketiganya sering disebut pengusaha saja. Owner adalah seseorang yang memiliki hak atas aset usaha. Dia adalah pemilik kapital dan pemilik hak atas semua laba. Kepemilikan itu lazimnya diperoleh karena ia memang menginvestasikan harta bendanya ke sana. Manager adalah seseorang yang mahir dalam menjalankan sebuah usaha. Ia terampil merencanakan dan mengarahkan proses dan sumber daya sehingga suatu usaha berjalan secara efektif dan efisien.

Entrepreneur adalah seseorang yang melahirkan usaha baru. Dia bagaikan bidan bagi kelahiran usaha-usaha ekonomi. Bahkan, Meriam Webster menyebutnya sebagai "economic leader", karena dia memang berada di garda terdepan dan terawal bagi satu proses bisnis. Dialah yang menemukan produk yang tepat dan pasar yang tepat. Dialah yang berperan membujuk calon-calon investor agar mau merogoh kantongnya untuk memproduksi dan memasarkan produk itu. Dia yang berperan menemukan calon manager yang tepat untuk satu usaha baru itu kalau sudah berjalan.

Jadi, entrepreneur berhubungan dengan usaha baru atau pembaruan usaha. Kata kuncinya adalah "baru". Entrepreneur melahirkan usaha yang sama sekali baru, sedangkan manager menjalankan usaha yang telah ada. Dalam kenyataan, manusia diberi bakat yang berbeda-beda. Ada seseorang yang sangat berbakat menemukan usaha-usaha baru, mahir membaca pasar, mahir melahirkan berbagai sistem baru dalam bidang produksi maupun pemasaran, namun gagal ketika usaha itu dipegangnya untuk dikelola. Ia adalah seorang entreprenuer yang sukses tetapi manager yang gagal.

Sebaliknya ada orang yang serba bingung dan kikuk ketika diminta untuk mendirikan satu usaha. Dunia gelap gulita. Selalu berpikri dari mana saya mulai, apa yang harus saya lakukan. Dia linglung menemukan sumber daya, ia tidak tajam melihat resiko, bahkan ia kelu dalam membujuk calon investor. Tapi jangan salah, ketika diserahkan satu usaha kepadanya untuk dikelola, ia berhasil melipat gandakan profit dan berhasil menekan ongkos serendah-rendahnya. Bahkan ia berhasil menimbulkan suasana kerja yang nyaman bagi pekerja, menciptakan hubungan yang baik dengan manusia dan lingkungan. Kalau begitu, ia adalah seorang manager yang baik, bukan seorang entrepreneur.

Dalam pergaulan sehari-hari dalam dunia usaha, kita dengan jelas melihat bakat yang berbeda dari orang ke orang. Ada yang hanya berbakat sebagai entrepreneur saja, ada yang hanya berbakat sebagai manager saja. Tentu suatu keberuntungan, bila seseorang memiliki bakat kedua-duanya sekaligus, ya entreprenuer, ya manager. Namun, bagi yang tidak berbakat untuk keduanya, juga jangan dikira tidak beruntung. Masih ada tempat untuknya: sebagai karyawan atau sebagai investor.

Bagaimana menurut Anda?

Wallahu a'lam.

4 comments:

  1. Assalamu'alaikum...
    Artikelnya bagus dan bermanfaat, enak dibaca dan mudah dicerna.
    Terimakasih atas informasinya pak !

    ReplyDelete
  2. Assalamu'alaikum...
    Artikelnya bagus dan bermanfaat i like this
    My blog
    My Campus

    ReplyDelete
  3. https://mailchi.mp/cc08635ff53e/solopreneursguide So if you really do believe that you want to be an entrepreneur, think about the golden rule.

    ReplyDelete
  4. So, if you wish to be that successful entrepreneur,White Label Crowdfunding Software for Sale make the investment in yourself and bring in the folks who can help you the most.

    ReplyDelete