Breaking

Wednesday, February 28, 2018

Masjid Baitul Aziz, London

Mesjid lain di London yang cukup membanggakan dan membuat hati tentram di dalamnya adalah Mesjid Baitul Aziz.

Mesjid berkapasitas 2500 jamaah ini didesain dengan sangat artistik. Dinding luarnya didominasi warna coklat. Ada panel tinggi dilapisi keramik kecil yang disusun secara mozaik, kombinasi biru, hijau, emas, yang mengamit pintu utama yang lebar. Tujuh anak tangga mengingatkan saya kepada tujuh lapis langit dan bumi. Kubah kecil berwarna coklat tua tapi elegant berada di atas teras.

Mesjid ini terletak di Dicken Square, Southwark. Dari stasiun kereta underground Borough, mesjid ini dapat ditempuh hanya dengan 5 menit jalan kaki. Halamannya yang berpagar besi, menghadap Harper Road cukup luas, parkir kendaraan tertata dengan baik. Mesjid ini dibuka 24 jam.

Sejarah pendiriannya bermula dari sebuah ruangan basement dari sebuah toko kecil di Newington Crescent yang digunakan sebagai kelas belajar bahasa Arab bagi anak-anak. Lama-kelamaan kelas itu digunakan juga untuk shalat berjamaah. Dengan semakin meningkatnya jumlah jamaah, para jamaah itu lalu membeli sebidang tanah di Dicken Square, yang tidak jauh dari toko itu, untuk dibangun mesjid.

Konon kabarnya mereka memerlukan waktu 10 tahun untuk mengurus perizinannya hingga mesjid bisa berdiri. Dari mesjid yang awalnya hanya bisa menampung 400 orang saja itu, sekarang mampu menampung 6 kali lipatnya. Aktifitas di basement toko yang lama sudah dipindahkan semuanya ke mesjid.

Barangkli, karena awalnya tempat belajar bahasa Arab, hingga kini, yang menjadi ciri mesjid ini adalah ceramah-ceramah diadakan berbahasa Arab. Bahkan khutbah Jumat pun disampaikan dalam bahasa Arab.

Walaupun didominasi bahasa Arab, tetap ada fasilitasi informasi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Ingris -- juga Bengali karena banyaknya jamaah asal India.

Kelas bahasa Arab untuk umum diadakan hampir setiap hari setelah Ashar. Untuk yang intensif diadakan pagi dan malam. Termasuk di situ ada kelas hafalan Al Quran. Kajian Islam: aqidah, fiqih, sejarah, dan kajian umum lainnya diadakan sekali seminggu, biasanya di hari Sabtu dan Minggu.


Apakah peradaban Islam segera mewarnai London yang sekarang masih dilanda sekularisme, hedonisme itu? Insyaallah.

No comments:

Post a Comment