Untuk bisa sekolah di London, tidak harus bertahun-tahun. Memang benar ada sekolah formal yang memakan waktu 3 sampai 5 tahun --atau bahkan lebih-- dengan seperangkat gelar akademik mentereng. Sebutlah London School of Economics, University of London, dll.
Tapi, juga ada institusi pendidikan yang hanya menawarkan sekolah kurang dari satu tahun: misalnya 3 sampai 6 bulan. Sebutlah Le Cordon Bleu, sekolah kuliner dan pattisery kesohor yang sudah berdiri sejak 1895.
Untuk orang seperti saya: budget terbatas, waktu terbatas, namun ingin merasakan pula pendidikan di London, ada sekolah yang durasinya hanya mingguan, bahkan harian. Mau tahu? Salah satu lembaga yang menawarkan pilihan waktu sependek itu adalah City Academy.
City Academy, London, menawarkan waktu belajar yang sangat flexible. Tidak perlu tahunan atau bulanan. Cukup mingguan atau harian. Anda bisa kuliah di sela-sela wisata ke sana.
Bidang kajiannya pun bervariasi. Mulai dari bisnis, lifeskill, bahasa, dan seni. Ada seni lukis, seni tari, seni drama, seni menyanyi. Ada keterampilan menulis, junalistik, cinamatografi, fotografi, desain. Kuliah-kuliah itu dibagi ke dalam paket-paket kelas berdurasi pendek dan dibagi pula dalam beberapa level. Setiap orang boleh memilih kelas dan level mana yang dia perlukan.
Berbeda dengan institusi pendidikan lain yang lokasinya terpusat di satu tempat, tempat belajar di City Academy malah menyebar di beberapa gedung di seluruh London seperti di Sadler's Wells, Soho Theatre, Art Theatre, dan The Old Finsbury Town Hall.
Lembaga ini didirikan tahun 2006 di sebuah gedung tua Prudential di Holborn. Peluncuran pertama yang disiarkan langsung melalui TV Channel 4 waktu itu telah menarik perhatian banyak kalangan di dalam dan luar London. Masyarakat ternyata telah meresponsnya secara positif. Terbukti, sampai dengan 2017, telah tercatat lebih dari 150,000 alumni dari 20,000 kelas. Bahkan lokasi kelas yang awalnya hanya 4 lokasi, kini telah tersebar di 50 tempat di seluruh London.
Pengajarnya diambil dari berbagai professional yang bersedia berbagi ilmu. Siswanya pun bervariasi dari yang masih remaja 18 tahun (minimum) hingga yang tua 80 tahun. Mulai dari yang pemula sampai yang advance.
Untuk bisa tercatat sebagai salah seorang alumni London dan tidak mau sekolah lama-lama, saya memilih untuk mendaftar di City Academy saja. Saya telah mengikuti salah satu kelasnya, yaitu kelas Speed Drawing. Di kelas yang hanya satu hari dan berlokasi di Art Theatre itu, saya sudah dipertemukan dengan dua orang illustrator professional selaku guru: Francine Lawrence dan Susi Hoyle.
Tentulah tidak sama materi yang diberikan di kelas yang satu hari dengan yang satu tahun. Tapi setidaknya, bersama 15 kawan sekelas lainnya, kami dibekali juga prinsip-prinsip dasar yang nantinya bisa dikembangkan sendiri secara otodidiak. Akhirnya saya tahu juga betapa mudah dan menariknya kelas menggambar dengan teori yang sangat sederhana.
Secara tidak sengaja saya melihat betapa kreatifnya ide pendirian institusi pendidikan yang bernama City Academy itu -- lembaga yang mempertemukan para professional yang senang berbagi ilmu dengan para pencari ilmu yang terbatas budgetnya, terbatas waktunya.
Sebagai alumni, saya sekarang berpikir apakah mungkin suatu saat kita bisa mendirikan sekolah semacam City Academy London di Jakarta atau kota lain? Manfaatnya banyak benar.
Thursday, July 12, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment