Manusia mengenal Allah melalui 3 peringkat dan 3 alat, yaitu (1) fitrah, (2) fitrah dan akal, (3) fitrah, akal, dan agama Allah.
Melalui fitrah semata, manusia hanya mengenal salah satu sifat Allah, yaitu sifat wujud. Betapapun Allah tidak terlihat dengan mata, tanda-tanda wujudNya terlihat oleh mata pada alam sekitar manusia. Tanda-tanda ini memaksa manusia percaya akan wujudNya. Semakin banyak tanda-tanda yang menyentuh fitrah manusia, semakin yakin manusia pada Allah. Keyakinan itulah yang berbuah rasa takut padaNYa. Keyakinan dalam peringkat ini dinamakan ainul yakin, keyakinan melalui observasi.
Setelah akal berkembang, manusia dapat menggunakan ftrah dan akal dalam mengenal Allah. Manusia dapat menambah keyakinannya melalui proses berpikir, logika atau manthiq. Manusia dapat mengaitkan berbagai fenomena dengan kesimpulan-kesimpulan secara deduktif ataupun induktif. Metod silogisme akan menyimpulkan beberapa sifat-sifat Tuhan. Allah dikaitkan dengan hukum sebab akibat, hukum keniscayaan, hukum kebaruan, hukum keteraturan, dan hukum moral yang berlaku dalam alam. Bila peringkat ini dipadukan dengan fitrah, sampailah manusia pada ilmul yakin.
Diperingkat kedua ini manusia akan mengenal sifat Allah yang lebih tinggi, yaitu sifat salbiyah dan sifat tsubutiyah. Sifat-sifat ini bisa dibuktikan dengan akal. karena itu, bila ditanamkan di hati, sifat-sifat ini akan menyentuh orang-orang berakal.
Sifat salbiayah Allah adalah sifat yang hanya ada pada diriNya saja, dan mustahil ada pada makhlukNya. Sifat-sifat inilah yang membedakan Tuhan dengan makhluk. Sifat itu ada 5, yaitu (1) Qidam, (2) Baqa, (3) Mukhalatu-lilhawaditsi, (4) Qiyamuhu-binafsihi, dan (5) Wahdaniah.
Sifat tsubutiyah adalah sifat Allah, tetapi refleksinya kadang-kadang nampak pada makhluk, khususnya manusia. Orang bodoh mengira sifat itu sifat makhluk. Namun orang yang berakal akan mengatakan bahwa sifat-sifat yang nampak pada makhluk itu hanyalah refleksi dari sifat Tuhan, yang terefleksi secara terbatas kadar dan waktunya. Sifat-sifat itu sepenuhnya merupakan sifat Allah.
Ada 14 sifat tsubutiyah Allah, yaitu (1, 2) Qudrat dan Kaunuhu-Qadiran, (3, 4) Iradat dan Kaunuhu-Muriidan, (5, 6) Ilmu dan Kaunuhu- 'Aliman, (7, 8) Hayyat dan Kaunuhu-Hayyan, (9, 10) Sama' dan Kaunuhu Sami'an, (11, 12) Bashar dan Kaunuhu Bashiran, (13, 14) Kalam dan Kaunuhu Mutakaliiman.
Itulah akhir dari mengenal Alllah dengan firah dan akal. peringkat kedua ini ada batasnya. Rasa takut dan rindu dengan Allah pada dua peringkat awal akan mengantarkan manusia keluar dari zona akal dalam mencari Tuhan. Rasa takut dan cinta akan mengantarkan manusia kepada upayanya lebih lanjut mengenal Allah. Jalan mengenal Allah yang lebih lanjut adalah melalui petunjuk agama, yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.
Jadi, peringkat ketiga mengenal Allah adalah memadukan fitrah, akal, dan agama. Tanpa agama, pengenalan akan Allah tidak sampai kepada hakikat Allah yang sesungguhnya. Hanya melalui agama, ma'rifat itu terungkap lebih jelas. Inilah haqqul yakin.
Melalui agama, manusia akan mengenal Allah melalui nama-namaNya yang tercantum dalam AlQuran dan Sunnah Rasulullah. Allah memperkenalkan diriNya dengan 99 nama Nya yang Mulia. Dari situ, kita mengenal seluruh keagunganNya (sifat jalaliyah) yang menakutkan itu, yang membuat perut setiap insan kecut, takut, gemetar, dan ingin lari dariNya. Dari nama-nama Nya yang Mulia itu pula, manusia mengenal keindahanNya (sifat jamaliyah) yang membuat manusia rindu, harap, dan cinta pada Nya, yang membuat hati manusia selalu ingin mendekat dan selalu bersamaNYa.
Melalui agama manusia akan mengenal kedudukan Allah di hadapan manusia. Allah memperkenalkan sendiri kedudukanNya melalui AlQuran dan Sunnah Rasulullah. Dia adalah satu-satuNya Rabb manusia dan bahkan Rabb seluruh alam. Allah memperkenalkan pula bahwa Dia satu-satunya Ilah Manusia dan Ilah seluruh alam. Sementara kedudukan manusia hanyalah hamba sahaya Nya, yang harus terus menerus mengabdi kepadaNYa dan hanya kepadaNYa. Melalui agama, Allah menunjukkan wasilah-wasilah dan thariqah menujuNya dan cara menempuhnya. Inilah puncak ma'rifat itu.
Wallahu a'lam
Bagaimana pendapat Anda?
- Farida Ariany and Fatimah Adam mudahan kita termasuk diantaranya
August 31 at 12:25pm · LikeUnlike ·
Fatimah Adam like this. - Ersis Warmansyah Abbas Makasih Pak Ustadz
August 31 at 5:01pm · LikeUnlike · - Jufran Helmi
@ Bu Fat. Insyaalah
@Pak Ersis. Sama-sama
August 31 at 9:59pm · LikeUnlike · - Endah Kurniadarmi
Ketika kita sudah mengamati dan yakin bahwa alam raya dan seisinya dibuat oleh Yang Mahakuat, ketika akal kita yakin bahwa penciptaan itu sudah sedemikian runut, luar biasa detil, mau dibawa makro, mau dibawa mikro, mau dibawa deduksi, mau ...See MoreSeptember 1 at 2:52am · LikeUnlike ·
Pasted from <http://www.facebook.com/note.php?note_id=428948023777&comments>
No comments:
Post a Comment