Breaking

Wednesday, September 8, 2010

Infaq fi sabilillah


Allah tidak hanya memerintahkan hamba-hambaNya beribadah, tetapi juga memberi mereka rezki berupa makanan, minuman, pakaian, perumahan untuk keperluan hidup mereka. Walaupun demikian, Allah mengingatkan agar manusia jangan salah mengerti tentang hakikat semua pemberian itu. Melalui NabiNya, Dia mengajarkan bahwa pemberian Allah itu ada maksud dan tujuannya. Manusia tidak boleh semena-mena dengan pemberian Tuhan.
Allah mengingatkan bahwa di balik kenikmatan harta benda itu, terdapat ujian yang sangat besar. Kalau manusia tidak hati-hati, bukan nikmat yang akan dia peroleh, tetapi malapetaka yang akan menghancurkan hidupnya. Betapapun manusia sangat berhasrat dengan nikmat harta, dia diminta agar tidak lalai dari mengingat Allah, baik ketika mencari maupun membelanjakannya.
Dari proses mengingat Allah itu, lahir sabar dan syukur. Kita akan bersabar ketika harta itu tak cukup atau serba kekurangan. Kita akan bersyukur tatkala ia cukup atau mulai berlebih. Sabar membuat kita tak tergoda untuk menempuh segala cara. Syukur membuat kita tak kikir atau tergoda untuk bermewah-mewah.
Satu doktrin terpenting dalam Islam adalah bahwa harta itu bukan milik mutlak kita. Harta itu hanyalah titipan Allah. Manusia hanya memegang kepemilikan sementara. Allah yang memberi dan manusia boleh memiliki untuk sementara waktu untuk tujuan yang terbatas. Walaupun harta benda itu pemberian, manusia wajib bekerja untuk memilikinya. Allah mencela orang-orang yang hanya meminta-minta dan menunggu pemberian orang lain, sekalipun kadang-kadang Allah memberi melalui pemberian orang lain. Setiap orang mesti ada ikhtiar untuk memperoleh rezki sesuai peluang dan kemampuan masing-masing.
Untuk itu, Allah telah tebarkan dalam alam ini berbagai tanda bagi memperoleh rezki. Allah nampakkan banyak jalan, walaupun tidak semua jalan boleh ditempuh. Allah halalkan pertanian, perniagaan, pertambangan, peternakan, industri, jasa, dan pertukangan, tetapi Allah haramkan pencurian, pelacuran, penyuapan, dan perjudian. Allah halalkan berbagai perkongsian, tetapi Allah haramkan tipu-menipu, zalim-menzalimi, dan khianat-mengkhianati.
Ujian keimanan terbesar yang Allah berikan kepada hambaNya dalam masalah harta adalah bahwa betapapun harta itu diperoleh melalui ikhtiar di jalan yang benar, sebagian harta itu mesti diinfakkan ke jalan Allah. Harta itu tidak boleh dikonsumsi sendiri. Sebagian rezki yang diperoleh itu merupakan hak Allah. Hak Allah itu didedikasikannya sebagai hak fakir miskin, hak karib kerabat, hak ibnu sabil, hak orang-orang yang baru masuk Islam, dan hak perjuangan fi sabilillah. Allah meminta agar hak-hak Nya itu ditunaikan sebelum harta itu dimanfaatkan oleh si pemilik harta.
Allah berfirman, " <em>Dari sebagian rezki yang Allah berikan, mereka infakkan ke jalan Allah</em>." Infak fi sabilillah itu pada dasarnya adalah menunaikan hak Allah ke jalan-jalan yang Allah tentukan.
Infak yang ditujukan kepada sasaran-sasaran tertentu disebut shadaqah. Allah yang mengatur secara spesifik sasaran shadaqah. Allah menentukan jumlah minimum yang harus dibayar yang disebut zakat. Zakat artinya shadaqah minimum, sementara shadaqah itu sendiri tidak memiliki batas maksimum. Jadi, zakat dan shadaqah merupakan istilah lain infak fisabilllah dengan kriteria-kriteria tertentu.
Batas minimum infak fi sabilillah yang dinamakan zakat itu terdiri dari nisab, haul dan kadarnya. Misalnya, Allah telah menetapkan kadar 2.5% untuk uang dengan nisab 87 gram emas dengan haul 1 tahun. Demikianlah Allah menetapkan nisab, haul dan kadar yang berbeda pada hasil pertanian, barang perdagagan, hasil tambang, hasil peternakan. Allah telah menggandengkan kewajiban mengeluarkan zakat ini bersama-sama dengan kewajiban mengerjakan shalat sebagai asas keislaman seseorang.
Jumlah maksimum infak fi sabilillah itu tidak ada. Sebagai sebuah shadaqah, sebuah pembuktian keimanan seseorang, Allah membuka peluang selebar-lebarnya, untuk menginfakkan lebih dari sekedar yang diwajibkan. Demkianlah perilaku ini telah diterapkan oleh pada sahabat rasulullah dalam berinfak. Memereka menginfakkan harta mereka demi merebut cinta Allah.
Mereka yakin bahwa apapun yang mereka infakkan ke jalan Allah itu adalah sebuah tabungan, sebuah pengeluaran yang tideak hilang. Dengan tabungan itu mereka berharap akan memperoleh taqwa. Mereka yakin, di yaumul akhir, semua tabungan itu akan dikembalikan utuh ditambah dengan hasilnya yang berlipat ganda.
Wallahu a'lam
Bagaimana pendapat Anda?

 
  • Marieska Verawaty, Erryk Kusbandhono Penjelasan yg cukup komprehensif, pak. Moga zakat dibagi-bagikan oleh aghniya' tahun ini tdk menelan korban spt tahun2 lalu. Memang, diperlukan institusi yg handal tuk memenej hal ini..
    Tuesday at 3:24pm via Jufran Helmi
    @Erryk. Sebenar masih panjang. Sementara kita cukupkan segitu dulu
    Tuesday at 3:45pm · LikeUnlike ·

    Facebook Mobile · LikeUnlike ·

    Frans. Nadeak and Yussy Akmal like this.

  • Ersis Warmansyah Abbas Pas dipraktikkan .... menjelang Idul Fitri,
    Tuesday at 5:43pm · LikeUnlike ·

  • Yogaswati Dewi

    Kang Jufran, banyak ditulis tentang "keajaiban bersedekah" yang telah terbukti dialami banyak orang. Allah menjanjikan sedekah yang dilakukan dgn ikhlas akan dibalas dgn pahala ibaratnya sebutir padi yang tumbuh menjadi tujuh tangkai dan t...
    See MoreYesterday at 12:11am · LikeUnlike ·

  • Jufran Helmi
    @Yogas. Salah satu buah sekularisme yang telah merasuki orang-orang beriman adalah bahwa kita hanya akan meyakini suatu kebenaran bila terlihat faktanya atau nampak logika ilmiahnya. Kadang-kadang kita memang sulit menerima pernyataan Alla...
    See MoreYesterday at 12:30am · LikeUnlike ·
  • Endah Kurniadarmi Zakat dalam bayangan saya, masih memiliki kekurangan teknis yaitu zakat belum diurus secara optimal, jujur dan kemanfaatan masa depan. Zakat juga dalam prosesnya banyak dilakukan individu karena ketidakpercayaan terhadap lembaga yang ada, namun karena prosesnya memungkinkan terjadi penyelewengan, maka mustahik juga menjadi 'Greedy' sehingga berebut, ingin saling mendahului, bahkan nenek atau anak kecil yang lemah masih dibiarkan berdesak-desakan: satu sistem yang tidak manusiawi. Ah...
    Yesterday at 9:12am · LikeUnlike ·

  • Jufran Helmi
    @Endah. Benar sekali. Zakat masih centang perenang. Tapi, lambat laun, akan lebih baik, insyaalah. Yang penting, semangat zakat jangan pudar. kalau lembaga penyalur zakat tidak ada yang becus kelihatannya, kita salurkan sendiri saja. Akan datang sebentar lagi seorang pemimpin yang bisa dipercaya.
    Yesterday at 9:45am · LikeUnlike ·

  • Satria Iman Pribadi

    Saya punya pandangan Beda Kang. Makna tersirat yang jarang dilihat orang adalah, perintah berzakat yang banyak di al-Qur-an berarti adalah juga perintah untuk mencari nafkah yang melebihi nisab. jadi ini bukan perintah pasif, tapi aktif. Bu...
    See MoreYesterday at 12:53pm · LikeUnlike ·

  • Satria Iman Pribadi

    Kalau kita punya pemahaman ini, Kita umumnya atau rata-rata mampu dan mudah menyumbang setara 10 sampao 50 mobil untuk kepentingan ummat, punya rumah minimal 3 kamar, mampu dan sudah membiasakan anak kursus berenang, berkuda dan memanah/men...
    See MoreYesterday at 1:03pm · LikeUnlike ·

  • Satria Iman Pribadi

    Ustad Yusuf Mansur selelu berpromosi agar kita berdo'a menjadi orang yang mampu memberi makan banyak fakir miskin (maka kita harus jadi cukup kaya dulu atau cukup harta utk beli makanan tsb). Maka seharusnya diteruskan agar kita jadi orang ...
    See MoreYesterday at 1:17pm · LikeUnlike ·

  • Yogaswati Dewi Kang Iman.., setuju..., semangatt!! semoga perjuangannya di BP bisa jadi percontohan un ke daerah lain. Saya dengar di BP juga konon polisinya paling bersih ya.., tidak ada permainan d pinggir jalan.. Smg sukses dunia akhirat..
    Yesterday at 3:17pm · LikeUnlike ·


  • Jufran Helmi
    @ Satria. Subhanallah. Ulasan inilah yg ditunggu-tunggu.sangat kompresensive. Insyaallah semua kawan bisa memahaminya. Saya setuju dg jalan berpikir sprti itu. Allah tdk pernah meminta kita miskin. Bahkan kemiskinan itu justru yg berbahay...
    See More23 hours ago via Facebook Mobile · LikeUnlike ·


No comments:

Post a Comment