Sebelum ini saya pernah membagi ada dua kubu yang dihadapi Jokowi. Pertama: kubu pro-prabowo dan kedua: kubu anti-jokowi.
Kubu pro-prabowo saya lihat lebih gentle. Mereka menjagokan Prabowo menjadi presiden, bukan Jokowi. Mereka berjuang membuat Prabowo unggul. Tapi, setelah Prabowo tidak terpilih di pilpres, mereka kemudian menerima kekalahan Prabowo secara legowo. Mereka sadar betul bahwa pengkultusan seseorang tidak banyak gunanya. Kalah dan menang adalah hal biasa. Yang kalah tak mesti berguling-guling di tanah, memukul-mukul diri meratapi nasib, sedangkan yang menang juga tak perlu meloncat-loncat penuh euforia.
Kalaupun kubu ini sedang berupaya menggugat perolehan Prabowo ke MK, gugatan mereka legal dan profesional. Mereka datang baik-baik dengan membawa bukti-bukti, bukan hanya slogan-slogan yang tidak berguna. Bahkan, mereka membantu menyediakan bukti-bukti lain yang mungkin dapat digunakan oleh tim hukum Prabowo. Setidak-tidaknya mereka membantu menyusun file gugatan biar tak tercecer.
Sikap mereka satu. Jika MK nanti memutuskan Prabowo menang, mereka pasti akan membantu Prabowo sebagai presiden. Tapi, bila MK menolak gugatan Prabowo, mereka pun akan mengakui Jokowi sebagai presiden. Itulah sikap positif kubu ini. Nama mereka layak diabadikan dalam sejarah demokrasi Indonesia.
Berbeda jauh dari kubu pertama, kubu kedua, kubu anti-jokowi, panas menggelegak. Kemenangan Jokowi membuat hati mereka terbakar hangus. Tidur mereka tak nyenyak. Emosi mereka hampir-hampir tak terkendali. Materi-materi kampanye hitam atas Jokowi yang beredar tempohari mereka file baik-baik untuk disebarluaskan kembali bila waktunya nanti dengan berbagai improvisasi. Tak sabar rasanya mereka menunggu suasana idul-fitri berakhir karena mereka ingin segera meluncurkan kembali serangan pada Jokowi.
Sejak awal sekali, saya lihat, kubu kedua ini memang tidak suka dengan anak muda kelahiran bantaran sungai yang kurus dan miskin yang secara mencengangkan melaju ke RI-1 dan sukses itu. Jokowi bagi mereka adalah bagaikan manusia yang harus dimusnahkan dari muka bumi. Wajah Jokowi sama sekali tidak sedap untuk mereka tatap. Cara tertawa Jokowi membuat usus besar mereka melilit dan berkerut sehingga lambung mereka mengeluarkan hawa busuk melalui kerongkongan. Dengan hati yang sakit terkoyak-koyak dan terluka mereka tidak tahan melihat sepak terjang para relawan pendukung Jokowi, yang benar-benar rela, yang tak habis-habisnya mendukung sang idola. Mereka pun kehabisan dalil. Dalil aqli dan naqli.
Setelah kubu kedua ini gagal mengganjal Jokowi, secara memalukan, di pilpres yang lalu, mereka sedang menyusun strategi mengganjal di tahapan berikutnya. Ini kabar yang sudah beredar di kalangan mereka. Jika tidak sukses di MK, katanya, mereka akan mengganjal Jokowi di pelantikan Oktober. Jika itu gagal lagi, mereka akan meng-impeach Jokowi di tengah jalan seperti impeachment untuk Gusdur tempohari. Kalau perlu, mereka akan menghentikan Jokowi di detik-detik terakhir pemerintahannya 2019 yang akan datang.
Wow, betapa dahsyatnya dendam kesumat, ya. Dendam yang beranak dan berketurunan. Semoga tak seorang pun dari keluarga kita bagian dari kubu kedua ini, insyaallah.
Setahu saya, di sini ( di forum ini) tidak ada kubu kedua ini. Kalau pun ada, ya barangkali hanya satu atau dua orang saja, dan pengaruhnya pun minor.
Kita semua, warga yang mayoritasnya mengutamakan kepentingan ummat, memilih berpikir waras dan tidak akan menggubris kelompok yang penuh dendam kesumat itu. Kalau bisa, kita malah ikut serta menyadarkan mereka agar kembali ke jalan yang benar.
Kalau tak bisa menyadarkan mereka, fokus kita membantu Presiden Jokowi memerintah negeri ini tidak terganggu. Hanya satu tujuan kita yaitu berdirinya negeri yang adil dan makmur dalam ampunan Allah SWT.
Ada tiga langkah cepat, menurut saya, membantu pemerintahan ke depan yang bersih, efektif, dan effisien:
1. Beri masukan kepada Jokowi-JK menyusun tim-tim kuat yang jujur, amanah, cerdas, dan komunikatif. Beliau bedua menungggu masukan-masukan konstruktif dari semua pihak. Silakan masukan nama-nama yang dianggab berbahaya bagi republik ini dan nama-nama yang dianggap baik. Mari berpartisipasi di:
atau
2. Beri masukan kepada Jokowi-JK tentang program-jangka pendek yang bersifat urgen dan mendesak yang harus diselesaikan pada 3-12 bulan pertama.
3. Beri masukan kepada Jokowi-JK program-program jangka panjang untuk meletakkan pembangunan berkesinambungan sampai 25 tahun mendatang.
Itu saja yang bisa sampaikan. Mohon maaf lahir dan batin. Minal 'aidin wal faidzin.
No comments:
Post a Comment